Kamis, 12 Maret 2015

PENGKAJIAN KEPERAWATAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN



PENGKAJIAN
 
     merupkakan tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya, pengkajian harus dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat diidentifikasi.

Kegiatan dalam Pengkajian 
 
    kegiatan dalam pengkajian adalah pengumpulan data. dalam pengumpulan data adalah kegiatan untuk menghimpun informasi tentang status kesehatan klien

Macam - Macam Data 

  •  Data Dasar, Isinya seluruh informasi tentang staus kesehatan klien                                               meliputi : data umum, data demografi, dan riwayat keperawatan
  •  Data Fokus, berupa : ungkapan klien maupun hasil pemeriksaaan langsung dari perawat.             jika pasien tidak sadar dapat diambil data hasil pemeriksaan.
  • Data Subjektif, berupa ungkapan keluhan dari klien secara langsung dan dapat diperoleh dari orang lain yang mengetahui keaadaan klien secara langsung.                                                          contoh : merasa pusing, mual, nyeri dada, dan lain lain.
  • Data objektif, berupa data yang diperoleh oleh perawat secara langsung melalui observasi dan pemeriksaan pada klien. contoh : tekanan darah 120/80 mmHg, konjungtiva anemis 
Sumber Data


   1. Sumber Data Primer 
         sumbernya adalah klien itu sendiri. Jika klien tidak sadar atau masih bayi perawat dapat menggunakan data objektif untuk menegakan Diagnosis Keperawatan.

   2. Sumber Data Sekunder
          sumbernya adalah keluarga, orang terdekat, dan orang lain yang tahu tentang status kesehatan klien. Selain itu tenaga kesehatan lain seperti dokter, ahli gizi, laboratorius, ahli gizi, dll 
  
Teknik Pengumpulan Data 

    1. Anamnesis 
          adalah tanya jawab secara langsung dengan klien atau autoanamnesis maupun secara tidak langsung dengan keluarga atau alloanamnesis utntuk menggali tentang status kesehatan klien. dalam anamnesis ini perawat membangun hubungan saling percaya antara klien dengan perawat.

    2. Observatif 
          tindakan yang mengamati secara umum terhadap perilaku dan keadaan klien. 
    
    3. Pemeriksaan

        a. Fisik
  • Inspeksi : pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat tanda tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. Contoh : bentuk fisik, warna kuku,, apakah ada luka lebam,
  • Palpasi : pemeriksaan dilakukan dengan perabaan. Contoh : kulit kering dan kasar,  ada benjolan pada fisik,
  • Perkusi  : pemeriksaan dengan ketukan. supaya mengetahui bagian tubuh yang diperkusi terdapat udara, cairan, dan zat padat dibawah jaringan.
  • Auskultasi : pemeriksaan dibantu dengan mendengarkan dengan stetoskop. Contoh : Bising Usus 15x/ menit nada tinggi                                                                                                                                                                                                                                                                       b. Penunjang,  berupa : foto ronsen, hasil laboratorium, rekam jantung
Hambatan Dalam Pengumpulan Data 

  1. Tidak mampu melakukan anamnesis dengan tepat
         Kesulitan anamnesis ini pada umumnya dihadapi oleh perawat pemula yang belum berpengalam melakukan anamnesis dengan klien, biasanya anamnesis tidak fokus dan beralih pada pembicaraan sosial, semua itu bisa dicegah dengan selalu berlatih dan belajar dari anamnesis sebelumnya.
  2. Tidak mampu melakukan pemneriksaan fisik dengan tepat
         Pemeriksaan fisik diperlukan untuk memvalidasi data dari hasil anamnesis. 
  3. Tidak mampu mengorganisasi data
         Teknik menyeleseikan masalah tersebut adalah memahami dengan benar maksud masing masing item yang dikaji sehingga ketika data sudah diperoleh, tingal memasukan item yang dimaksudkan. 
  4. Data yang tidak lengkap 
       oleh karena itu hendaknya kita bisa memilah dan memilih mana data prioritas yang harus diperoleh pada saat pengjkajian awal dan data apa yang pengumpulanya dapat ditunda pada waktu berikutnya.
  5. Data tidak akurat 
       teknik untuk mengatasinya adala bila ragu ragu terhadap hasil pemeriksaan perlu dikonsultasikan dengan perawat senior atau kolaborasi dengan ahli yang lain. Jika klien masih menyembunyikan keluhan maka perawat membina hubungan saling percaya dan membuat kontrak kerja sama sebelum melakukan anamnesis
  6. Terdapat data yang bertolak belakang 
        perawat yang baru mengumpulkan data harus sering membandingkan data yang telah diperoleh, bila timbul kontraksi data harus dikaji sekali lagi mana data yang sesungguhnya terjadi.
  7. Duplikasi data
        sebaliknya bila hal ini terjadi maka pilih sala satu item yang paling sesuai untuk data tersebut.         
 

PROSES KEPERAWATAN

 Selamat siang pengunjung blogger disini saya ingin share buat temen temen mahasiswa baru keperawatan, buku yang saya pernah pinjam dan saya baca. cuma nambah pengetahuan teman teman profesi saja

saya membaca dari buku berjudul :

       Proses Teori Keperawatan 

ditulis oleh Nikmatur Rohmah & SaifulWalid

saya ingin menjelaskan yang saya baca 

1. Proses Keperawatan 
       adalah tindakan perawat berkesinambungan meliputi 
  • mengidentifikasi masalah kesehatan baik secara individu maupun kelompok 
  • merencanakan tindakan untuk menyeleseikan, mengurangi dan mencegah terjadinya masalah
  • melaksanakan tindakan keperawatan 
  • serta mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang dikerjakan
2. Latar Belakang Proses keperawatan
         Dahulu perawat melaksanakan tugas hanya sebagai rutinitas kerja harian tanpa ada ilmu ilmiah. Seiring berjalanya ilmu dan teknologi, ilmu keperawatan semakin berkembang dan munculah Proses Keperawatan. Poses keperawatan adalah suatu pendekatan ilmiah dalam menyeleseikan suatu masalah. Pendekatan ini perawat harus 

1.     Mengidentifikasi data dari klien dan memilah data yang fokus / senjang 
2.     Perawat harus menegakan Diagnosa Keperawatan dari data yang telah diidentifikasi
3.     Perawat harus membuat perencanaan masalah
4.     Perawat melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan 
5.     Setelah itu perawat mengevaluasi keberhasilan dari rencana yang dilakukan

     uraian diatas menggambarkan Asuhan Keperawatan yang harus memahami proses proses perubahan tubuh klien. Perawat harus mampu mengaitkan satu perubahan dengan perubahan lain yang releven sesuai dengan kebutuhan dasar logis /anusia.
    Identifikasi Masalah Keperawatan adalah masalah fungsi tubuh  yang mengganggu pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
    Rencana Keperawatan disusun berdasarkan masalah yang terjadi kemudian dilaksanakan dengan mempertimbangkan keunikan dari klien sebagai manusia yang holistik 
     Evaluasi Keperawatan dilakukan dengan maksud sejauh mana tingkat keberhasilan dari tindakan yang sudah dikerjakan.
dari semua hal tersebut maka Proses keperawatan menjadi bagian hal yang tak terpisah kan dari Asuhan keperawatan 

3. Tujuan Proses Keperawatan 
       a. Menggunakan Metode Pemecahan Masalah 
             kebutuhan ini menggambarkan masalah yang terjadi pada klien. Dengan demikian tindakan yang dilakukan terhadap klien merupakan tindakan yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada klien.

       b. Menggunakan Standar Untuk Praktik Keperawatan
             Standar ini sangat penting untuk menjamin bahwa klien telah mendapatkan pelayanan yang memadai. 

        c. Memperoleh Metode yang Baku dan sesuai , Rasional , dan sistematis.
                karena sifatnya yang interdependen / saling ketergantungan menjadikan kinerja perawat yang menggunakan pendekatan proses keperawatan menjadi rapi, terstruktur, setiap langkah saling berurutan, dan tidak dapat ditinggalkan atau diloncati satu sama lain.

       d. Memperoleh Metode Yang Dapat Dipakai Dalam Segala Situasi
               Proses keperawatan dalam keadaan tertentu dapat berlangsung secara imajiner kemudian dokumentasinya dilakukan setelah tindakan selesei dilakukan.

        e. Mempunyai Hasil Asuhan Keperawatan yang Berkualitas Tinggi
              Pendekatan proses keperawatan ini membantu perawat secara lebih teliti melaksanakan tugas identifikasi masalah dan penetapan desain perencanaan yang ilmia sehingga hasil asuhan yang dilaksanakan dapat berkualitas.

4. Manfaat Proses Keperawatan
    
       a. Aspek administrasi , terbagi dua :
              1. Aspek Langsung 
                    Bila asuhan dilaksanakan secara sungguh sungguh dengan pendekatan ini, secara langsung mutu asuhan dapat ditingkatkan.
              2. Aspek Tak Langsung 
                     Secara tidak langsung, dengan asuhan yang dikerjakan, perawat dapat mengajukan kenaikan kepangkatan dengan perhitungan tertentu
        b. Aspek Hukum 
               Jika ada komplen dari klien, perawat akan mendapatkan perlindungan hukum apabila ia sudah bekerja sesuai dengan standar dan menghormati hak klien.
         c. Aspek Ekonomi
                Dengan proses keperawatan, perawat melakukan tindakan secara efektif dan efisien 
        d. Aspek Pendidikan dan Penelitian 
               Dokumentasi asuhan keperawatan juga memungkinkan perawat melakukan penelitian dari data data yang ada dalam status kesehatan pasien. 
5. Sifat - Sifat Proses Keperawatan 
       a. Dinamis 
             Dalam satu rangkaian asuhan keperawatan, seorang klien sewaktu-waktu akan mengalami suatu perubahan ke arah lebih baik atau ke arah negatif . 
       b. Siklikal 
            Proses keperawatan berjalan secara siklus yang berurutan dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
        c. Interdependen
            Tahap - tahap proses keperawatan merupakan suatu tahapan yang saling bergantungan antara diagnosa keperawatan dan pengkajian atau rencana tindakan keperawatan dan diagnosa keperawatan.
         d. Fleksibel 
             Proses keperawatan dapat dipakai pada klien sebagai individu , kelompok , keluarga , maupun cakupan yang lebih luas yaitu komunitas. 

6. Tahap Tahap Proses Keperawatan
   
     a. Pengkajian 
     b. Diagnosis Keperawatan
     c. Perencanaaan 
     d. Pelaksanaan 
     e. Evaluasi